Dear Malaysia, Please Feel Free to Take Everything from Indonesia

6/18/2012

Hari ini untuk kesekian kalinya orang Indonesia ribut-ribut di twitter gara-gara kemalingan budaya. Kabar yang beredar baru-baru ini Malaysia disinyalir memperlihatkan gelagat akan mengakui Tari Tor-Tor, salah satu tarian tradisional dari Tanah Batak, sebagai tarian khas Malaysia. 

Kagetkah saya? Pasti!
Sedihkah saya? Pasti
Marahkah saya? Pasti!
Kecewakah saya? Pasti!

Tapi semua ekspresi itu bukan saya tujukan pada tindakan Malaysia, semua perasaan marah, sedih, kecewa,   semua itu justru tertuju pada bangsa Indonesia, pada anak mudanya, termasuk pada diri saya. To be honest, saya merasa belum bisa melestarikan dan menghargai kebudayaan yang ada di Indonesia. Memakai batik saja saya harus ribet banget, harus yang modelnya up to date, harus yang tidak luntur, harus yang kainnya jatuh tidak keras, dan lain-lain yang pada akhirnya membuat saya batal menggunakan batik. Apalagi kalau harus menarikan tarian Tor-Tor. Lha wong kalau disuruh menarikan Tari Piring yang lebih dekat dengan suku saya sebagai orang Minang saya enggak bisa.

Makanya saya malu liat World Trending Topic (WTT) "Dear Malaysia", "Indonesia's", "TorTorPunyaIndonesia" di home akun twitter saya. There are so many people shouting: "Dear Malaysia please stop claiming our cultures as yours, blah..blah..blah." It's okay kalau yang teriak-teriak di twitter itu semacam Guruh Soekarno Putra, Lulu Hasbi, Musa Widyatmodjo, Indonesian Traditional dancer, dan orang-orang yang memang selama ini berjuang untuk minimal minimal melestarikan dan mengenalkan Indonesia di mata dunia. I am 100% okay with that. Tapi, yang teriak-teriak di twitter itu adalah masyarakat Indonesia yang latah yang mendadak enggak rela Tor-Tor diambil Malaysia. Padahal tau Tor-Tor apa dan darimana juga baru hari ini.

Maka dari itu, saya justru lebih bahagia kalau Tor-Tor dan budaya-budaya lainnya, apa pun itu jenis budayanya di dunia ini bisa berada pada tangan yang tepat. Berada si tangan orang-orang yang mau melestarikan, menghargai, mengembangkan, dan dan mencintai budaya tersebut. Sayang banget kalau tarian tradisional seperti tari Tor-Tor itu dibiarkan punah justru di negara asalnya, Indonesia. Sumpah demi apa itu sama sekali enggak lucu. Jadi, saya akan lebih bahagia kalau tarian itu masih akan selalu ada sampai kiamat meskipun pada akhirnya pelestarian tarian itu diambil alih oleh negara lain. Well, untuk saat ini baru itu yang bisa saya lakukan untuk menyelamatkan tarian tersebut. 

But my dear Malaysia, if I let you to keep Tor-Tor as yours you have to promise me that you will keep it well, love it, take care of it, develop it, as if it's really yours. So, Tor-Tor and another culture from Indonesia that you want to keep will always exist in this world forever. I will be so happy if you wanna take care of Indonesian culture because I think Indonesian people is too busy to keep their culture while there is something more important to do by Indonesian rather than learning about traditional dance, such finding money to buy food.

So, Dear Malaysia, please feel free to take everything from Indonesia!
Including me. Heheh :p


PS: Buat para anonim yang komen di blog saya, kalau kalian mempertanyakan ke-Indonesia-an saya, kalian sendiri orang Indonesia enggak sih lha wong bahasanya bikin semriwing gitu? Makanya postingan saya dibaca dulu, jangan dibaca setengah-setengah. Dicerna dulu, jangan langsung marah. Jelas-jelas saya tulis kalau saya salut sama orang-orang yang melestarikan budaya Indonesia. Postingan ini intinya saya itu marah sama diri saya karena belum mengenal dengan baik budaya Indonesia dan saya bosan sama masyarakat Indonesia yang cuma mendadak latah ribut-ribut hanya ketika budaya kita sudah diklaim sama negara tetangga. Saya marah sama diri saya karena saya baru bisa sebatas mengenal dan mengenalkan Indonesia lewat fotografi. Dan itu masih jauh, tapi semoga saya berjalan ke arah yang lebih besar untuk negara ini.

Btw, at the end, ini blog saya, dan itu suara saya menyikapi sikap latah masyarakat Indonesia yang baru sadar kalau budaya itu harus dijaga ketika ada pihak lain yang meng-klaim. Dan ini juga postingan saya buat orang-orang yang cuma bisa marah-marah. satu lagi, kalau kalian para anomim bener-bener membaca dengan hati nurani dan kecerdasan yang kalian miliki, judul postingan saya itu bukan sekedar "Nih Malaysia, this country yours!". Itu adalah bahasa sindiran saya untuk pihak-pihak yang seharusnya merasa tersindir, termasuk negara tetangga kita itu. So, please...please para anonim, enggak perlu kalian marah-marah di blog saya, lebih baik kalian berkiprah buat kebaikan Indonesia. 

to share about things that you loves
please kindly follow my blog if you like it


Follow your heart!
Yulia Rahmawati

You Might Also Like

20 comment

  1. Ehhhh????? Offering yourself to Malaysia? i8t's an offer they can't refuse.

    ReplyDelete
  2. wah, jadi elu kira boru2 dan lae2 batak di tanah sumataar sana tidak melestarikan budaya batak dengan benar???? makanya jangan cuma ngeblog depan komputer tapi ga liat dunia nyata.... loser

    gue kasih tau ya, cewek gue orang batak dan dalam acra keluarganya pasti selalu tari tor2 ditarikan,, alat gondang sembilan pun sering dignakan tiap ada acra adat,,,jadi emang malingsia itu dari sononya udah punya mental maling.. paham loe?

    ReplyDelete
  3. saya juga sedih dengan berita itu.. semua rakyat indonesia selalu menjaga dan melestarikan budayanya, apa lagi peninggalan nenek moyang..

    tapi di lain sisi,, untuk mengklaim suatu budaya di mata dunia, perlu kerja sama pemerintah terutama mentri seni dan budaya.. dan kalau dipikir-pikir, emang lelet bener kinerja mentri-mentri kabinet di indonesia ini

    ReplyDelete
  4. pemilik blog ini terlihat orangnya hedonis,,, dan gue gak heran ketika dia "merelakan dirinya diambil malaysia for free",, berjilbab tapi terkesan menjual diri,, Dan jangan kira pada gak tau tari tor2, elu aja kaleee yang kuper,, gua kira semua orang Indo juga tau asal-usul tari tor2..so, buat apa malu menyuarakan sikap kita di twitter? berpikirlah besar, kita ini bangsa besar,, sifat malu hanya bikin bangsa gak maju,,

    ReplyDelete
  5. Great post: your blog is really interesting!
    What about following each other? Cosa mi metto???
    Win a Yosi Samra pair of shoes

    ReplyDelete
  6. Dear anonim,,,
    Shooo... shooo...
    Lebih baik kalian cari cara buat melestarikan budaya-budaya Indonesia. daripada kalian ngata2in saya di sini. Btw hari ini saya mau daftar kursus tari tradisional loh :). Lah, kalian sendiri mau ngapain? Atau mungkin kalian memang bisanya cuma marah-marah dan menuduh :)?

    ReplyDelete
  7. Tari tor-tor punah di negeri sendiri? WTF? yang punya blog pernah ke Sumatra Utara ga sih?Wah, anda kustru menghina orang2 Batak karena scara tak langsung mnuduh mereka tidak mampu melestarikan. Saya sepakat dengan anonimus di atas,katanya tinggalnya di Sumbar tapi kok sepertinya (sory) kuper.Di sana tari tor2 itu masih lestari,ga perlu lah sampai negara lain melestarikan apalagi mengklaim. Baguslah anda mau belajar tari tradisional.Memang harusnya ada pembagian kerja usaha pelestarian. Ada yang melestarikan dengan cara atau mempraktekkan menarikan (seperti anda), tapi ada yang turut menjaga dengan cara mengapresiasi dan membela dari jarahan asing (seperti yang di twitter). Untuk yang terakhir ini anda cukup tutup mulut sajalah karena telihat sekali tidak faham konteks. ^_^

    ReplyDelete
  8. waaaaah postingan yang sungguh panas ya ciiin..ampe muncul anonim2 gitu..sabar ya kakaak *pukpuk*

    sensitif banget emang kalo udah ngebahas indo vs malay..

    padahal konon katanya ini cuma kesalahpahaman gitu kan ya?tapi emang sih kalo udah berkaitan ama malay bawaannya lgsg pada HOT aja..apalg baca postingan ini yg terlihat "mihak" malay..hihihi

    kalo akyu milih netral aja di masalah sini, soalnya emang sesuai ama di postingan kamu, aku ga ngerti bgt ttg tari tor-tor..>.<

    tapi kalo ngomongin tarian jaipong baru deh akyu mungkin bakal jd anonim itu..:p *langsungketauandehaslimana*

    betewe keep posting ya sis..maap ngelantur nih :))

    ReplyDelete
  9. I know some stuff about malaysia and indonisia, you both don't always get along, just like my country and Thailand sometimes. i think it's a hot topic, most of us try to ignore, but when it burns, it hurts too.

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. saya suka banget blog ini yulia.. :) emang terkadang kita mesti disentil dulu baru bisa sadar.. kaya sekarang, mesti ada isu dulu tentang tari tor-tor yang mau diambil orang baru deh pada ribut semuanya..

    blog yulia ini bukan semerta-merta bilang dia setuju tari tortor diambil orang.. dia cuma mengumpamakan kalau tari tor tor diambil, ya dia harus diambil sama orang yang pasti bakal jagain itu dengan baik. tapi saya yakin, ga mungkin yulia ini merelakan tari tor tor semudah itu untuk diambil pihak lain.

    ga usah pada panaslah.. biasa aja.. ini cuma tulisan.. upaya yulia mengungkapkan pendapatnya dengan caranya yang unik menurut saya udah bagus banget kok.. daripada sibuk gontok2in tulisan ini mendingan coba deh tanya sama diri kamu, apa yang kamu lakuin buat jaga budaya dan semua yang negeri ini punya? ;)

    cheers,
    -pelita-

    ReplyDelete
  12. Simple aja sih sebenarnya, bahasa itu menunjukkan bangsa. Dari situ udah bisa dilihat karakter dari para anonim ini. Thanks Pelita, for trying to understand my post from different perspectives.

    ReplyDelete
  13. Bacanya itu ngucap gini di beberapa bagian. "woow.. wohoo"
    Trus di bagian "feel free to take yourself" Aku ngakak sumpah =))
    Honestly, I smile at the end :)

    Saya anak Aceh yang pure Acehnese. Saya ngga bisa nari Saman, ngga bisa rapa'i geleng atau tari-tari lainnya. Ngga bakat dan malas :p Budaya bisa ditunjukkan dengan cara tersendiri, kaya Yulia dengan fotografi :) Saya lebih ke tulisan, cerita, dan foto juga.
    Mungkin ngga terlalu besar, tapi kalau ada orang asing yang datang ke Aceh, saya bakal ngajak mereka ke event tradisional & museum, trus dengan senang hati nyeritain tentang negara saya beserta budaya-budayanya.

    I believe everyone has their own way in interpreting something :)

    ReplyDelete
  14. @annisa: aaww... thanks you dear, for your positive thinking of mind :) Terima kasih sudah mau menanggalkan sepatu kamu dan membaca postingan ini dari sudut pandang saya :)

    ReplyDelete
  15. "...Btw, at the end, ini blog saya, dan itu suara saya menyikapi sikap latah masyarakat Indonesia yang baru sadar kalau budaya itu harus dijaga ketika ada pihak lain yang meng-klaim..."


    blog itu mungkin merupakan ekspresi 'si empunya. jadi, mau nulis apaan juga terserah yang punya.
    tapi, ketika tulisannya sudah sedikit 'menggelitik' masyarakat, maka mau nggak mau hal yang tadinya merupakan 'ekspresi suka-suka' dari pemilik, akan dapat respon dari masyarakat. untung aja baru sedikit yang komenin ini postingan. hehe..

    btw, diam2 gue ngikutin blog lo lho. overall gw suka gaya lo yg asik dan cerdas. dan khusus untuk postingan ini, secara ngga langsung menunjukan sisi keunikan diri lo yang..hmm..boleh dibilang sedikit melawan arus. dimana yang lain (termasuk gw) nyalahin malaysia, tapi disini kesannya lo malah ngebelain malaysia. mungkin engga ngebelain yah. tapi lo ingin melihat masalah ini secara netral dan lo kaya mau bilang 'nih! begini kan jadinya kalo ngga protect kebudayaan sendiri, begini akibatnya'. gitu kali ya.. hihi.. *sotoy ah gw

    kemudian, ada lagi nih komentar lo terhadap si anomyous2..
    "...Lebih baik kalian cari cara buat melestarikan budaya-budaya Indonesia. daripada kalian ngata2in saya di sini. Btw hari ini saya mau daftar kursus tari tradisional loh :).."

    nah loo...ternyata kamyu juga yaah...kok baru sekarang belajar tari tradisionalnya.. =p

    "...Tapi semua ekspresi itu bukan saya tujukan pada tindakan Malaysia, semua perasaan marah, sedih, kecewa, semua itu justru tertuju pada bangsa Indonesia, pada anak mudanya, termasuk pada diri saya..."

    good..good..=)

    gw juga ngga setuju sama komentar diatas yang pake bilang lo orang hedon segala. tau apa coba ya dia tentang lo? ya kan. ya kan. hehe

    trus yang ini nih..

    "...It's okay kalau yang teriak-teriak di twitter itu semacam Guruh Soekarno Putra, Lulu Hasbi, Musa Widyatmodjo, Indonesian Traditional dancer, dan orang-orang yang memang selama ini berjuang untuk minimal minimal melestarikan dan mengenalkan Indonesia di mata dunia. I am 100% okay with that. Tapi, yang teriak-teriak di twitter itu adalah masyarakat Indonesia yang latah yang mendadak enggak rela Tor-Tor diambil Malaysia.."

    tapi ya, mau sebenci-bencinya gw sama negara ini (macet, korupsi, fasilitasnya, bla bla bla-nya), kalo ada negara asing yang menghina bangsa ini, otomatis gw juga bakal ngebela indonesia lho! padahal disini konteksnya, gw adalah termasuk warga indonesia yang biasa-biasa aja. yang kalo jalan2 ke luar negeri pengennya langsung pindah warga negara dan ngga balik2 ke endonesa aja gituh.. hihi. tapi jiwa patriotisme langsung muncul aja gituh. dan gw juga yang termasuk tereak-tereak marah di twiter ato fb. walopun gw tau, itu semua ngga mutlak salahnya maalaysia. pemerintah kita pun juga salah. kenapa juga ngga memprotect semua kebudayaannya dari awal? belajar dari reog ponorogo aja gituh.. daan, salahnya malaysia, emang dasar mentalnya aja yang suka merebut.. ya jadi gitu deh. berhubung dua-duanya salah, dan berhubung gw masih WNI, soooo gw bela indonesia! mungkin pikiran orang-orang yang lo sebut 'orang-orang latah' itu sama kaya pikiran gw.

    ReplyDelete
  16. setuju banget sama semua postingan di atas!!

    aku juga, males sendiri ka kalo liat org indonesia yang kerjaannya cuman ngomel-ngomel kalo budayanya di ambil. setauku malaysia itu ga "nyolong" budaya kok, itu kan budaya mereka juga. wong mereka asalnya rata-rata dr sumatra kok, jadi bener kata kaka "feel free to take" mereka jg mau melestarikan budaya nenek moyangnya :)

    ReplyDelete
  17. I'll immediately seize your rss as I can not find your e-mail subscription hyperlink or e-newsletter service. Do you have any? Please allow me recognize so that I may subscribe. Thanks.

    my page: ways to make a guy fall in love with you

    ReplyDelete
  18. Incredible points. Solid arguments. Keep up the great work.


    Also visit my site :: how to get your ex back free advice

    ReplyDelete
  19. Hello, i read your blog from time to time and i own a
    similar one and i was just curious if you get a lot of spam responses?
    If so how do you protect against it, any plugin or anything you can recommend?
    I get so much lately it's driving me mad so any help is very much appreciated.

    My web site - airbnb travel

    ReplyDelete

hello...
thx for droppin' by at my blog
I would love to receive ur comment,,,
And I would really love if you wanna exchange link with me,,,

xoxo
YULIA RAHMAWATI
Get Up,Survive, Go Back To The Bed

Hi, thanks for visiting. Happy Reading ...

Hi, thanks for visiting. Happy Reading ...

LOVELY PEOPLE

Subscribe